Banyak hal yang tidak ku ketahui dan ku tulis disini

Selasa, 30 Oktober 2012

Ayo tes kecepatan mengetikmu

Mengetik bukanlah hal mudah, bahkan dikalangan blogger tingkat lanjut. Mengetik akan sangat diperlukan manakala kita sedang menulis artikel dan akan sangat bermanfaat bagi kita.
Pada kesempatan kali ini, saya akan memberikan sebuah tips untuk mengetes seberapa cepatkah anda mengetik.

Ayo tes kecepatan mengetikmu

Ok, bagi yang ingin mengetahui seberapa cepat anda mengetik silahkan mengunjungi link dibawah ini :
Sekedar info, saat anda mengunjungi link tersebut dibagian kanan bawah terdapat peringkat 50 besar pengetik 10 jari tercepat. Andakah salahsatu diantaranya ? :D

Berikut screenshot saya :

Ayo tes kecepatan mengetikmu

Typing Test

Haha .. peringkat 24 :D
Kunjungi Tes Mengetik kemudian coba!

Senin, 29 Oktober 2012

TABLET (COMPRESSI)

A. Definisi Tablet
Tablet merupakan sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler. Kedua permukaan rata atau cembung. Mengandung satu jenis obat atau lebih, dengan atau tanpa bahan tambahan.
Tablet bisa berbentuk silinder, kubus, cakram, bundar, batang, telur/peluru, pipih/sirkuler, oval, cincin,dll.

B. Ukuran Tablet
Tablet dibuat dengan ukuran sebagai berikut :
a. Menurut R.Voigt
* Garis tengah pada umumnya 15-17 mm
* Bobot tablet pada umumnya 0.1-1 gr.

b. Menurut Lachman
* Tablet oral biasanya berukuran 3/16-1/2 inc
* Berat tablet berkisar antara 120-700 mg ? 800 mg
* Diameternya 1/4 – 7/6 inci
c. Menurut Dom Martin
* Diameternya 1/8 – 1 1/5 inci
d. Menurut FI III dan FN
* Kecuali dinyatakan lain, diameter tablet TIDAK lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 kali tebal tablet.


C. Keuntungan Dan Kerugian Sediaan Tablet


Kuntungan obat dalam sediaan tablet adalah sebagai berikut :
1. Tablet dipasaran mudah diberikan dalam dosis yang tepat jika diinginkan dosis dapat dibagi rata dan akan memberikan efek ya
2. Tablet tidak mengandung alcohol
3. Tablet dapat dibuat dalam berbagai dosis.
4. Sifat alamiah dari tablet yaitu tidak dapat dipisahkan, kualitas bagus dan dapat dibawa kemana-mana, bentuknya kompak, fleksibel dan mudah pemberiannya.
5. Secara umum, bentuk pengobatan dangan menggunakan tablet lebih disukai karena bersih, praktis dan efisien.
6. Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh dan menawarkan kemampuan yang terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan yang paling lemah.
7. Tablet merupakan bentuk sediaan yang ongkos pembuatannya paling rendah.
8. Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal ditenggorokan, terutama bila tersalut yang memungkinkan pecah/hancurnya tablet tidak segera terjadi.
9. Tablet bisa dijadikan produk dengan profil pelepasan khusus, seperti pelepasan diusus atau produk lepas lambat.
10. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling mudah untuk diproduksi secara besar-besaran.
11. Tablet oral mungkin mudah digunakan untuk pengobatan tersendiri dengan bantuan segelas air.
12. Untuk anak-anak dan orang-orang secara kejiwaan, tidak mungkin menelan tablet, maka tablet tersebut dapat ditambahkan penghancur, dan pembasah dengan air lebih dahulu untuk pengolahannya.
13. Dapat dibuat tablet kunyah dengan bahan mentol dan gliserin yang dapat larut dan rasa yang enak, dimana dapat diminum, atau memisah dimulut.
14. Konsentrasi yang bervariasi.
Kerugian obat dalam sediaan tablet adalah sebagai berikut :
1. Orang yang sukar menelan atau meminum obat.
2. Keinginan konsumen beda dengan yang kita buat/produk.
3. Beberapa obat tidak dapat dikepek menjadi padat dan kompak.
4. Tablet dan semua obat harus disimpan diluar jangkauan anak-anak untuk menjaga kesalahan karena menurut mereka tablet tersebut adalah permen.
5. Warnanya cenderung memberikan bahaya.

D. Jenis-Jenis Tablet
1. Tablet kompresi
Adalah tablet kompresi yang dibuat dengan sekali tekanan menjadi berbagai bentuk tablet dan ukuran, biasanya kedalam bahan obatnya diberi tambahan sejumlah bahan pembantu.
2. Tablet kompresi ganda
Adalah tablet kompresi berlapis, dalam pembuatannya memerlukan lebih dari satu kali tekanan.
3. Tablet salut gula
Ini merupakan tablet tablet kempa yang terdiri dari penyalut gula. Tujuan penyalutan ini adalah auntuk melindungi obat dari udara dan kelembapan serta member rasa atau untuk menghindarkan gangguan dalam pemakaiannya akibat rasa atau bau bahan obat.
4. Tablet diwarnai coklat
Tablet ini menggunakan coklat untuk menyalut dan mewarnai tablet, misalnya dengan menggunakan oksida besi yang dipakai sebagai warna tiruan coklat.
5. Tablet salut selaput
Tablet kompresi ini disalut dengan selaput tiais dari polimer yang larut atau yang
tidak larut dalam air maupun membentuk lapisan yang meliputi tablet.



6. Tablet kunyah
Yaitu tablet yang dikunyah lembut, segera hancur ketika dikunyah adalah dibiarkan larut dalam mulut, terasa enak dan menarik, biasa digunakan untuk tablet anak, antisid dan antibiotic.
7. Tablet effer vescent
Yaitu tablet berbuih dilakukan dengan cara kompresi granulasi yang mengandung garam-garam effer adalah bahan bahan lain yang mampu melepaskan gas ketika bercampur dengan air. Campurannya biasanya adalah asam dan basa. Asamnya adalah as. Sitrat atau as. Tartrat. Sadangkan basanya adalah basa karbonat.
8. Tablet hipodermik
Yaitu tablet yang diperuntukkan atau dimasukkan dibawah kulit dibuat secara septic dan streril mungkin.
9. Tablet larut
Tablet yang ditujukan pada umumnya untuk antiseptic. Berupa larutan untuk luka atau infeksi pada kulit persyratan utama zat aktif dan zat adiktif harus larut sempurna dalam pelarut membentuk larutan yang sempurna dan tidak toksik.
10. Tablet hisap
Digunakan untuk pengobatan local disekitar mulut.
11. Tablet Salut enteric
Tablet yang disalut dengan lapisan yang tidak atau hancur dilambung tapi diusus.
12. T ablet sublingual atau bukal
Yaitu tablet yang disisipkan dipipi dan dibawah lidah. Biasanya bentuknya datar, tablet oral yang direncanakan larut dalam kantung pipi adalah dibawah lidah untuk diabsorpsi melalui mukosa oral. Tujuannya agar obat dapat diabsorpsi dengan cepat.
13. Tablet triturate
Bentuk tablet ini biasanya kecil dan silinder dibuat dengan cetakan atau dibuat dengan kompressi mengandung sejumlah kecil obat keras.
14. Tablet pembagi
Yaitu tablet yang digunakan untuk membuat puyer.

15. Tablet penglepas terkendali
Yaitu tablet dari kapsul yang penglepasan obatnya secara terkendali.

E. Metode Pembuatan Tablet
1. Metode granulasi basah
Tahapannya :
* Pengeringan bahan obat dan zat tambahan
* Pencampuran serbuk gilingan
* Persiapan larutan pengikat
* Pencampuran larutan pengikat dan campuran serbuk hingga membentuk massa yang basah.
* Pengayak kasar dari massa yang basah menggunakan ayakan no 6-12.
* Pengeringan granul basah
* Pengayakan granul kering dengan pelicin dan penghancur.
* Pencampuran bahan ayakan.
* Tablet dikempa.

2. Metode granulasi kering
Tahapannya :
* Penggilingan bahan obat dalam bahan tambahan.
* Pencampuran bahan yang telah digiling
* Pengempaan menjadi tablet yang besar.
* Slug dan pengayakan
* Pencampuran dengan pelican dan penghancur
* Tablet dikempa.

3. Metode kempa langsung
Tahapannya :
* Penggilingan dari bahan obat dan bahan tambahan.
* Pencampuran dari semua bahan.
* Tablet dikempa.
F. Pertanyaan
1. Sebutkan macam-macam metode pembuatan tablet
Jawaban:
Metode granulasi basah, Metode granulasi kering, Metode kempa langsung

2. Sebutkan ukuran tablet menurut R.Voigt

Jawaban: * Garis tengah pada umumnya 15-17 mm
* Bobot tablet pada umumnya 0.1-1 gr.

3. Apa yang dimaksud dengan tablet effer vescent?
Jawaban : Tablet effer vescent adalah tablet berbuih dilakukan dengan cara kompresi granulasi yang mengandung garam-garam effer adalah bahan bahan lain yang mampu melepaskan gas ketika bercampur dengan air. Campurannya biasanya adalah asam dan basa. Asamnya adalah as. Sitrat atau as.Tartrat. Sedangkan basanya adalah basa karbonat.

4. Sebutkan kerugian obat dalam sediaan tablet
Jawaban: 1. Orang yang sukar menelan atau meminum obat.
2. Keinginan konsumen beda dengan yang kita buat/produk.
3. Beberapa obat tidak dapat dikepek menjadi padat dan kompak.
4. Tablet dan semua obat harus disimpan diluar jangkauan anak- anak untuk menjaga kesalahan karena menurut mereka tablet tersebut adalah permen.
5. Warnanya cenderung memberikan bahaya.

5. Apa yang dimaksud dengan Tablet?
Jawaban:
Tablet merupakan sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler. Kedua permukaan rata atau cembung. Mengandung satu jenis obat atau lebih, dengan atau tanpa bahan tambahan.
PIL (PILULAE)
A. Definisi Pil
Pil merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada seduhan jamu.

B. Persyaratan Pil Dalam Farmakope Indonesia
1. Keseragaman Bobot
Timbang 20 Pil satu persatu, hitung bobot rata-rata. Penyimpangan terbesar yang diperbolehkan bobot rata-rata adalah sebagai berikut:


Bobot Rata-Rata Penyimpangan terbesar terhadap bobot rata-rata yang diperbolehkan ( % )

18 Pil 2 Pil
100 -250 mg

251-500 mg 10%

7,5% 20%

15%

2. Waktu Hancur Pil
a. Tidak lebih dari 15 menit untuk Pil tak bersalut
b. Tidak lebih dari 60 menit untuk pil bersalut gula dan bersalut selaput
c. Pil bersalut enterik, 3jam dalam larutan NHCl dan tidak lebih dari 60 menit dalam larutan dapar PH 6,8.

C. Macam-macam sediaan Pil

Bolus : >300 mg
Pil : 60-300 mg
Granul : 1/3 – 1 grain (1 grain = 64,8 mg)
Pravul : < 1/3 grain
D. Keuntungan Dan Kerugian Sediaan Pil
Keuntungan obat dalam sediaan pil adalah:
1. Mudah digunakan atau ditelan
2. Rasa obat yang tidak enak dapat ditutupi
3. Relatif stabil dibanding serbuk dan solutio
4. Sangat baik untuk sediaan yang penyerapannya dikehendaki secara lambat, misalnya pada kathartika

Kerugian obat dalam sediaan pil adalah
1. Tidak sesuai untuk obat yang dikehendaki aksinya cepat
2. Tidak sesuai untuk obta-obat yang dalam keadaan larutan pekat mengiritasi lambung
3. B.O. Padat volominous dan B.O. Cair dalam jumlah lebih.

E. Formula Sediaan Pil
1. Bahan Obat
Berwujud padat, ½ padat, ataupun cair.
2. Bahan Tambahan
• Bahan Pengisi
• Bahan Pengikat
• Bahan Pembasah
• Bahan penabur
• Bahan penyalut
• Bahan pemecah
 
F. Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan Pil (Pilulae)?
Jawab: Pil merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada seduhan jamu.

2. Sebutkan waktu hancur pil berdasarkan farmakope indonesia
Jawab:
a. Jawab: Tidak lebih dari 15 menit untuk Pil tak bersalut
b. Tidak lebih dari 60 menit untuk pil bersalut gula dan bersalut selaput
c. Pil bersalut enterik, 3jam dalam larutan NHCl dan tidak lebih dari 60 menit dalam larutan dapar PH 6,8.
3. Sebutkan macam-macam sediaan Pil
Jawab:
Bolus : >300 mg
Pil : 60-300 mg
Granul : 1/3 – 1 grain (1 grain = 64,8 mg)
Pravul : < 1/3 grain
4. Sebutkan kerugian dalam sediaan Pil
Jawab:
a. Tidak sesuai untuk obat yang dikehendaki aksinya cepat
b.Tidak sesuai untuk obta-obat yang dalam keadaan larutan pekat mengiritasi lambung
c. B.O. Padat volominous dan B.O. Cair dalam jumlah lebih.
5. Sebutkan jenis-jenis bahan tambahan dalam formula pil
Jawab:
• Bahan Pengisi
• Bahan Pengikat
• Bahan Pembasah
• Bahan penabur
• Bahan penyalut
• Bahan pemecah

Selasa, 23 Oktober 2012

Tugas praktikum Farmasi fisik : KELARUTAN INTRINSIK OBAT

KELARUTAN INTRINSIK OBAT 
FARMASI FISIK

 

Oleh
PRAKTEK G KELOMPOK 5 : 


Asy Shahid Abdillah Musa (18123578A)
Asela nonilista puja lestari  (18123581A)
Franz June Navirius            (18123582A)
Nura Khoiriyah                 (18123577A)




FAKULTAS  FARMASI
UNIVERSITAS  SETIA  BUDI
SURAKARTA
2012/2013


I.TUJUAN
Memperkenalkan konsep dan proses pendukung sistem kelarutan obat dan menentukan parameter kelarutan zat.
II. DASAR TEORI
            Kelarutan adalah kadar solutedalam sejumlah solven pada suhu tertentu yang menunjukan bahwa interaksi spontan satu atau lebih solute dengan solven telah terjadi dan membentuk dispersi molekuler yang homogen.Suatu larutan dikatakan larutan jenuh apabila terjadi kesetimbangan antara fase solute dan fase solute dalam larutan yang bersangkutan.Variabel-variabel yang dapat dipilih untuk penetapan kelarutan di rumuskan oleh aturan fase Gibbs,yaitu F = C – P +2.
                        F = derajat kebebasan (variabel, misal: T, P, C)
                        C = Jumlah komponen
                        P =Jumlah fase
            Kelarutan dapat di ungkapkan melalui banyak cara antara lain dengan menyatakan jumlah pelarut (dalam ml) yang di butuhkan untuk setiap gram solute, dengan pendekatan yang berupa perbandingan. Kelarutan suatu zat (solute) dalam solven tertentu di gambarkan sebagai like disolves like (senyawa atau zat yang strukturnya menyerupai akan saling melarutkan).
            Kelarutan gas dalam cairan dipengaruhi tekanan, suhu, salting out dan reaksi kimia sedangkan perhitungan kelarutan dapat di lakukan menurut hukum Henry (tetapan α) maupun koefisien absorpsi Bunsen (tetapan α). Kelarutan cairan dapat digolongkan menjadi dua atas dasar ada tidaknya penyimpangan terhadap hukum Raoult. Larutan ideal (larutan nyata = real solution) apabila tidak ada penyimpangan terhadap hukum Raoult dan disebut larutan non ideal apabila ada penyimpangan.
            Kelarutan zat padat dalam (sebagai) larutan ideal adalah tergantung pada suhu percobaan (proses larut), suhu (titik) lebur solute, dan beda entalpi peleburan molar (∆Hf) solute (yang dianggap sama dengan panas pelarut molar solute). Hubungan tersebut yang diturunkan dari hukum-hukum termodinamika dirumuskan oleh Hildenbrand dan scott sebagai berikut :
                      ∆Hf                To - T
            -Log Xi2 = —————  ( ————  ) ............................................ (1)
                   2,303 R             T . To
            Xi=  Kelarutan ideal zat dalam fraksimol
            ∆  = Beda entalpi peleburan
            To = Suhu lebur
            T = Suhu percobaan
            R = Tetapan gas
            Untuk larutan non-ideal harus diperhitungkan pula faktor-faktor aktifitas solut yang koefisiennya sebanding dengan volume ( Molar ) Solute dan fraksi volume solven, parameter kelarutan (  ) yang besarnya sama dengan harga tekanan dalam (Pi) solute dan interaksi antara solven-solute. Dengan demikian persamaan yang paling sederhana untuk larutan non-ideal, dinyatakan sebagai kelarutan reguler oleh Scatchard-Hildebrand sebagai berikut :

                      ∆Hf             To – T            V2 . Ф21
-Log X2 = ————  ( ————  ) + ————  (            )2 ......................(2)
                   2,303 R               To                    2,303 RT




III. ALAT
·         Tabung uji kelarutan
·         Shaking Thermostaic Waterbath
·         Spektrofotometer UV-Vis
·         Alat-alat gelas
IV.  BAHAN
·         Natrium Asetat
·         Asam Asetat Glisial
·         Asetosal
·         Aquades
·         Alkohol
V. CARA KERJA
1. Pembuatan larutan Dapar Asetat  PH 4,5 ; 0,05 M  2L
            Natrium Asetat : 5,98 gram
            Asam Asetat  Glasial : 3,32 mL
Natrium asetat ditimbang + dilarutkan dengan aquadest + asam asetat glasial, diaduk dan ditambah aquadest sampai tanda batas.
2. Baku asetosal
            Asetosal ditimbang 30 mg/100 ml
Ditimbang 30 mg asetosal + 5 mL alkohol sampai larut ditambah buffer asetal, aduk sampai tanda batas dalam 1 L, 100 mL
3. Buat konsentrasi asetosal
4. Masing-masing kelompok menimbang asetosal 50 mg
I. suhu 29o
II.suhu 37o
III.suhu 42o
Baru menggunakan spektro  λ 265 mm
   














VI. HASIL PRAKTIKUM
ml
Abs

1
0,131
19,08
2
0,186
38,16
3
0,245
57,24
4
0,250
76,32
5
0,317
95,40
6
0,367
114,48
7
0,440
133,56

    Y = a + bx
0,330 = 0,0821 + 2,5475 . 10-3 (x)
             0,330 – 0,0821
      X = ——————
               2,5475 . 10-3
           = 97,311 ppm
           = 97,311 mg/1000ml
           = 0,097311 gram



VII. PEMBAHASAN
            Larutan merupakan campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Suatu larutan dikatakan jenuh apabila terjadi kesetimbangan antara fase solut dan fase solven dalam larutan yang bersangkutan (Purba, 2007). 
            Kelarutan adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat terlarut (solute), untuk larut dalam suatu pelarut (solvent). Pada percobaan ini digunakan beberapa larutan sebagai sampel diantaranya,  Natrium Asetat  dalam pelarut asam asetat glasial, alkohol, dan Asam Asetat  Glasial .
Percobaan dilakukan dengan cara berikut :
1. Pembuatan larutan Dapar Asetat  PH 4,5 ; 0,05 M  2L
            Natrium Asetat : 5,98 gram
            Asam Asetat  Glasial : 3,32 mL
Natrium asetat ditimbang + dilarutkan dengan aquadest + asam asetat glasial, diaduk dan ditambah aquadest sampai tanda batas.
2. Baku asetosal
            Asetosal ditimbang 30 mg/100 ml
Ditimbang 30 mg asetosal + 5 mL alkohol sampai larut ditambah buffer asetal, aduk sampai tanda batas dalam 1 L, 100 mL
3. Buat konsentrasi asetosal
4. Masing-masing kelompok menimbang asetosal 50 mg
I. suhu 29o                        III.suhu 42o
II.suhu 37o                       IV.Baru menggunakan spektro  λ 265 mm
Sehingga kami mendapatkan hasil dalam tabel dibawah ini dari masing-masing kelompok:
ml
Abs

1
0,131
19,08
2
0,186
38,16
3
0,245
57,24
4
0,250
76,32
5
0,317
95,40
6
0,367
114,48
7
0,440
133,56

Dengan perhitungan dibawah ini :
      Y = a + bx
0,330 = 0,0821 + 2,5475 . 10-3 (x)
             0,330 – 0,0821
      X = ——————
               2,5475 . 10-3
          = 97,311 ppm
          = 97,311 mg/1000ml
          = 0,097311 gram


VIII. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Kelarutan adalah kadar solute dalam sejumlah solven pada suhu tertentu yang menunjukan bahwa interaksi spontan satu atau lebih solute dengan solven telah terjadi dan membentuk dispersi molekuler yang homogen. Suatu larutan dikatakan larutan jenuh apabila terjadi kesetimbangan antara fase solute dan fase solute dalam larutan yang bersangkutan.Variabel-variabel yang dapat dipilih untuk penetapan kelarutan di rumuskan oleh aturan fase Gibbs,yaitu F = C – P +2.
                        F = derajat kebebasan (variabel, misal: T, P, C)
                        C = Jumlah komponen
                        P =Jumlah fase
Kelarutan merupakan salah satu sifat fisikokimia yang penting untuk diperhatikan pada tahap preformulasi sebelum memformula bahan obat menjadi sediaan. Proses kelarutan zat dipengaruhi oleh polaritas pelarut yaitu momen dipolnya, dimana pelarut polar akan melarutkan lebih baik zat-zat polar dan ionik. Besarnya tetapan dielektrik yang terjadi pada proses kelarutan dapat diatur dengan penambahan pelarut lain. Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi kelarutan suatu zat adalah sifat fisika dan kimia zat terlarut dan pelarut, temperatur, tekanan, pH larutan, viskositas zat, pengadukan, ukuran partikel, polimorfisme, sifat permukaan zat  dan untuk jumlah yang lebih kecil bergantung pada hal terbaginya zat terlarut. Untuk zat cair dan zat padat, tekanan mempunyai efek yang kecil terhadap kelarutan.



IX. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Petunjuk Praktikum Farmasi Fisik I. Surakarta : Universitas Setia Budi.
Fiandari Asti. 2011. http://sweetest-tea.blogspot.com/2012/04/kelarutan-intrinsik-obat.html. 23 Oktober 2012
Kurniawati Mei. 2012 http://meysweb.wordpress.com/2012/05/27/percobaan-1-kelarutan-intrinsik-obat/. 23 Oktober 2012

Nb :
Mohon maaf apabila masih ada terdapat kesalahan, dikarenakan penulis juga sedang dalam tahap pembelajaran !

Senin, 22 Oktober 2012

Tugas Farmasetika Dasar tentang contoh 5 Tablet dan Kapsul


[ TABLET ]

1. Ranitidine Tablet 150 mg
Indikasi:
- Tukak lambung dan usus 12 jari
- Hipersekresi patologik sehubungan dengan sindrom Zollinger-Ellison"

Komposisi :
- Tiap tablet salut selaput mengandung:
Ranitidine hidroklorida setara dengan ranitidine basa 150 mg. .

Dosis :
- Dosis yang biasa digunakan adalah 150mg, 2 kali sehari
- Dosis penunjang dapat diberikan 150mg pada malam hari
- Untuk sindrom Zollinger-Ellison : 150mg, 3 kali sehari, dosis dapat bertambah menjadi 900mg.

Jenis: Tablet

Golongan : K

Produsen: PT. OGBdexa

2. Amoxicillin
Indikasi:
Amoksisilina efektif terhadap penyakit:
Infeksi saluran pernafasan kronik dan akut: pneumonia, faringitis (tidak untuk faringitis gonore), bronkitis, langritis.
Infeksi sluran cerna: disentri basiler.
Infeksi saluran kemih: gonore tidak terkomplikasi, uretritis, sistitis, pielonefritis.
Infeksi lain: septikemia, endokarditis.

Komposisi:
Tiap kapsul mengandung amoksisilina trihidrat setara dengan amoksisilina anhidrat 250 mg.
Tiap kaptab mengandung amoksisilina trihidrat setara dengan amoksisilina anhidrat 500 mg.

Jenis: Tablet

Golongan : G

Produsen: PT Indofarma

3. Asam mefenamat
Indikasi:
Dapat menghilangkan nyeri akut dan kronik, ringan sampai sedang sehubungan dengan sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri sendi, nyeri otot, nyeri sehabis operasi, nyeri pada persalinan.

Komposisi:
Tiap tablet salut selaput mengandung asam mefenamat 500 mg.

Dosis:
Digunakan melalui mulut (per oral), sebaiknya sewaktu makan.
Dewasa dan anak di atas 14 tahun :
Dosis awal yang dianjurkan 500 mg kemudian dilanjutkan 250 mg tiap 6 jam.

Jenis: Tablet

Produsen: PT Indofarma

4. Parasetamol
Indikasi:
Sebagai antipiretik/analgesik, termasuk bagi pasien yang tidak tahan asetosal.
Sebagai analgesik, misalnya untuk mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala, sakit gigi, sakit waktu haid dan sakit pada otot.menurunkan demam pada influenza dan setelah vaksinasi.

Dosis : Dosis paracetamol yang disarankan untuk bayi dan anak-anak adalah 60 mg per kg berat badan per hari. Dosis yang disarankan untuk orang dewasa adalah tidak melebihi 3 g per hari. Dalam kasus rasa sakit yang hebat dan atas resep dokter, dosis dewasa dapat diberikan 4 g per hari

Komposisi  : Parastetamol

Jenis: Tablet

Produsen: PT Indofarma

5. Pharmaton formula
Indikasi:
Untuk membantu menjaga stamina dan kesehatan tubuh setelah operasi atau pada masa pemulihan.

KOMPOSISI
Ginseng extr G115 40 mg, dimethylaminoethanol bitartrate 26 mg, vit A palmitate 4,000 iu, vit B1 mononitrate 2 mg, vit B2 2 mg, vit B6 1 mg, vit B12 1 mcg, vit C 60 mg, vit D 400 iu, vit E 10 mg, nicotinamide 15 mg, Ca pantothenate 10 mg, rutin 20 mg, Fe sulfate dihydrate 33 mg, dibasic Ca phosphate 307.5 mg, Ca fluoride 0.42 mg, K sulfate 18 mg, copper sulfate monohydrate 2.8 mg, manganese sulfate monohydrate 3.1 mg, Mg sulfate trihydrate 71 mg, Zn oxide 1.25 mg, lecithin 66 mg

DOSIS
Dewasa : Satu kapsul diminum pada waktu makan pagi .
Anak-anak : Tidak dianjurkan untuk digunakan pada anak-anak dibawah usia 12 tahun.

Jenis: Tablet

Produsen: PT Darya-Varia


[ KAPSUL ]

1. Nature-E
Indikasi:
Vitamin E sebagai salah satu antioksidan yang dapat memelihara kelembutan dan kesegaran kulit.
Vitamin E dengan fungsinya sebagai anti oksidan dipercaya berkhasiat pada kulit, yaitu memperlambat proses penuaan, melindungi fungsi imunitas kulit, menurunkan resiko terjadinya kanker kulit, mencegah terjadinya penuaan dini, dan menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh dari timbulnya berbagai penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas seperti kanker, katarak, gangguan saluran pencernan dan lain lain.

Dosis :
1 - 4 kapsul lunak sehari
Kemasan :
4strip @ 4 kapsul lunak
Setiap satu kapsul Natur-E mengandung vitamin E alamiah/ d-? Tocopherol 100 IU (IU = International Unit/Standart Internasional). Dosis disarankan: 1 – 4 kapsul, sesudah makan.

Komposisi :
 vitamin e alami yang berasal dari minyak biji gandum dan minyak biji bunga matahari sedangkan bahan yang digunakan pada soft capsule Natur-E adalah berasal dari tulang rawan sapi. Jadi Natur-E halal"

Jenis: Capsul

Produsen: PT Darya-Varia
 
2. Cefadroxil 500 mg
Indikasi:
Cefadroxil diindikasikan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang sensitif seperti:
- Infeksi saluran pernafasan : tonsillitis, faringitis, pneumonia, otitis media.
- Infeksi kulit dan jaringan lunak.
- Infeksi saluran kemih dan kelamin.
- Infeksi lain: osteomielitis dan septisemia.

Komposisi:
Cefadroxil 500, tiap kapsul mengandung cefadroxil monohydrate setara dengan cefadroxil 500 mg.

Dosis:
Dewasa:
Infeksi saluran kemih:
Infeksi saluran kemih bagian bawah, seperti sistitis : 1 – 2 g sehari dalam dosis tunggal atau dua dosis terbagi, infeksi saluran kemih lainnya 2 g sehari dalam dosis terbagi.
Anak-anak:
Infeksi saluran kemih, infeksi kulit dan jaringan lunak : 25 – 50 mg/kg BB sehari dalam dua dosis terbagi.

Jenis: Kapsul

Produsen: PT Indofarma

3. EM kapsul
Indikasi:
Kapsul khusus untuk terlambat bulan (datang bulan tidak tepat pada waktunya). Mengatur dan mempelancardatangnya haid (menstruasi/bulanan), mengobati sakit keputihan (pek tay), sakit pinggang, sakit perut, muka pucat, lesu dan mengurangi bau tidaak sedap selama haid.

Komposisi:
Pil:
Nigellae sativae Semen 10%
Coriandri Fructus 10%
Curcumae Rhizoma 15%
Piperis nigri Fructus 15%
Foeniculi Fructus 15%
Anisi vulgaris Fructus 15%
Phyllanthi Herba 10%
Cinnamomi Cortex 10%

Jenis: Capsul

Produsen: PT Jamu Borobudur
 
4. ALXIL CAPSUL 250 MG
KOMPOSISI
Cefadroxil / Sefadroksil monohidrat.
INDIKASI
Infeksi saluran nafas bagian atas dan bawah, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran kemih, osteomielitis (radang sumsum tulang), dan artritis septik.
DOSIS
Dewasa :
Infeksi ringan : 2 kali sehari 500 mg.
Infeksi sedang-berat : 1-2 gram sebagai dosis tunggal.
Faringitis dan tonsilitis : 1 gram/hari atau 2 kali sehari 500 mg.
Infeksi saluran kemih :
- sistitis (radang kandung kemih) : 1-2 gram/hari dalam 1-2 dosis terbagi.
- infeksi saluran kemih tak terkomplikasi : 1-2 gram/hari dalam 1-2 dosis terbagi.
- lainnya : 2 gram/hari dalam 2 dosis terbagi.
Infeksi kulit dan struktur kulit : 1 gram/hari dalam 1-2 dosis terbagi.
Anak berusia lebih dari 6 tahun : 2 kali sehari 500 mg.
Anak berusia 1-6 tahun : 2 kali sehari 250 mg.
PABRIK
Bernofarm.
 
5.AMOXILLIN CAPSULE 500 MG
KOMPOSISI
Amoxicillin/Amoksisilina
INDIKASI
Infeksi saluran nafas, saluran kemih & kelamin, kulit & jaringan lunak yang disebabkan oleh bakteri Gram positif & Gram negatif yang rentan terhadap Amoksisilin.
DOSIS
•  Dewasa : 250-500 mg tiap 8 jam.
•  Anak-anak : 20 mg/kg berat badan/hari dalam dosis terbagi yang diberikan tiap 8 jam.
Pada infeksi berat dosis dapat digandakan.
•  Gonore akut : 2-3 gram sebagai dosis tunggal.

PABRIK :
Pharos.

Minggu, 14 Oktober 2012

TATA NAMA SENYAWA ANORGANIK


(TATA NAMA SENYAWA ANORGANIK )
 1. Cara penulisan rumus kimia senyawa :
Senyawa ion : A x+ + By – digabung menjadi senyawa → A y Bx
Senyawa kovalen dari atom P dengan biloks +m dan atom Q dengan biloks –n senyawanya dengan rumus kimia : PnQm

2. Cara memberi nama :

Ditulis ion /atom positif diikuti ion/atom negatifnya dengan catatan sbb :
a. Senyawa yang terdapat anion / atom negatifnya tunggal tidak beroksigen atau oksigen sendiri , senyawanya disebut senyawa biner dan namanya diberi akhiran ida atau ide . yaitu :
F- = fluoride S2- = sulfida
Cl- = klorida O2- = oksida
Br- = Bromida N3- = nitrida
I- = iodida H- = hidrida
b. Bila ion positif atau logamnya polivalen nama harus dibedakan dengan ditunjukkan bilangan oksidasinya bilangan oksidasinya sbb :
Fe2+ = ferro atau besi ( II ) Hg2+ = hidrargiri atau merkuri atau raksa(II)
Fe3+ = ferri atau besi ( III) Hg+ = hidrargiro atau merkuro atau raksa(I)
Cu2+ = cupri atau tembaga ( II) Sn4+ = stani atau timah (IV)
Cu+ = cupro atau tembaga ( I ) Sn2+ = stano atau timah (II)
Pb4+ = plumbi atau timbale ( IV)
Pb2+ = plumbo atao timbale (II)

1. Senyawa Garam → nama ion logam + diikuti nama ion – non logam

Contoh :
KCl = kalium klorida
AlBr3 = aluminium bromide
Fe2S3 = ferri sulfida / besi (III) sulfida / Iron (III) sulfide
CuS = cupri sulfida / Tembaga (II) sulfida / Cupper (II) sulfide
CuSO4 = cupri sulfat / Tembaga (II) sulfat / Cupper (II) sulfat
Hg(NO3)2 = merkuri nitrat / Raksa (II) nitrat / Hidrargirum (II) nitrat

2. Senyawa basa → nama selalu diakhiri kata hidroksida karena anionnya selalu OH-

Contoh :
Al(OH)3 = aluminium hidroksida
KOH = kalium hidroksida
Fe(OH)3 = ferri hidroksida
Cu(OH)2 = cuprri hidroksida
Ba(OH)2 = barium hidroksida

3. Senyawa Asam → nama asam selalu diawali kata asam karena kationnya selalu H+

Contoh :
H2SO4 = asam sulfat HCl = asam klorida
HClO4 = asam perklorat H2S = asam sulfida
HNO3 = asam nitrat

4. Senyawa biner tidak mempunyai ion yaitu untuk( senyawa kovalen non polar ).

Bila senyawanya biner non logam dengan non logam ( kovalen ) penulisan nama dengan urutan sbb : awalan jumlah atomnya diikuti nama unsure non logamnya dan nama unsure kedua( yang lebih besar elektronegatifitasnya ) diberi akhiran ida . Adapun awalan jumlah atom sbb :
1 = mono 5 = penta 9 = nona
2 = di / bi 6 = heksa 10 = deka
3 = tri 7 = hepta
4 = tetra 8 = okta
Contoh :
NO2 = nitrogen dioksida CCl4 = karbon tetraklorida
P2O5 = difosfor pentaoksida CS2 = karbon disulfida

5. Senyawa biner tidak mempunyai ion dan punya nama khusus .

Contoh :
NH3 = amoniak
H2O = aquadest atau air
H2O2= perhidrol

Minggu, 07 Oktober 2012

Sitemap

Memuat…